Rabu, 12 Mei 2010
Puisi Maaf
Bagaimana ku lukiskan maaf
Bila kanvas hati enggan kau buka
Bagaimana aku mendekati rindu
Bila sedetik kutemui kau berubah arah
Cahaya demi cahaya kau kirim mengawali senja
Untuk membuka selimut gelap duka dan marah
Hanya setetes embun mengalir setiap shubuh
Untuk melubangi hatimu yang berubah membatu
Bagaimana bisa ku dendangkan maaf
Bila partitur cinta sudah terkoyak
Bagaimana pula aku kuasa berteriak rindu
Bila kau bungkam mulut jiwa dengan benci yang lebam membiru
Setangkai demi setangkai aku letakkan mawar maaf
Di lantai yang berdindingkan tembok perih
Dapatkah ku rengkuh kau kembali berseri
apabila ku turuti maumu ditinggal sendiri
Langganan:
Postingan (Atom)